Laporan Kekerasan Seksual Anak Bawah Umur terkesan lama, Kuasa Hukum datangi Mapolda NTT
✕

NEWS

  • REGIONAL
  • HUKRIM
  • Headline
  • POLITIK
  • PEMERINTAH
  • BILATERAL
  • IKIF
  • OPINI
  • NASIONAL
  • TNI-POLRI
  • Asten A. Bait
  • PENDIDIKAN
  • SERBA-SERBI
  • MILITER
  • Pilkada 2024
  • Pemdes Kuimasi
  • Desa Kuimasi
  • EKONOMI
  • Ewalde Taek
  • George Hadjoh
  • Gubernur DIY
  • INTERNASIONAL
  • Kapolri
  • Ketum Ikif
  • Mahasiswa KBPM UKAW 2024
  • PPS Desa Oelnasi
  • Paket Siaga
  • Pemprov DIY
  • Pilgub NTT 2024
  • Pleno Terbuka
  • Prabowo Subianto
  • Presiden Jokowi
  • Rusman Saleh
  • SMAN 2 Kupang Tengah
  • SPK
  • TNI AD
  • UMKM
TEMPO NTT

Breaking News

Link Menu Atas

    • News
    • Bisnis
    • Superskor
    • Sport
    • Seleb
    • Lifestyle
    • Travel
    • Otomotif
    • Techno
    • Kesehatan
    • Populer
    • Beli Tribunnexs
    HOME › HUKRIM › P3HI Provinsi NTT › REGIONAL

    Laporan Kekerasan Seksual Anak Bawah Umur terkesan lama, Kuasa Hukum datangi Mapolda NTT

    Rabu, 18 September 2024, 1:27:00 PM

    Baca Juga :





    KOTA KUPANG, Tempontt
    - Sungguh miris apa yang dialami Mawar (16) bukan nama sebenarnya. Gadis belia ini harus menjadi korban kebejatan pria paruh baya berinisial YMM (44) yang dengan tega merenggut serta merusak masa depan remaja tersebut.




    Kejadian bermula ketika Mawar yang tak juga kunjung pulang hingga larut malam. Hal ini tentu menimbulkan kecurigaan sehingga sesampainya di rumah, EGT (52) selaku orang tua korban kemudian mempertanyakan hal tersebut.




    Setelah didesak akhirnya Mawar memberanikan diri untuk terbuka kepada orang tuanya bahwa dia telah dipaksa berhubungan badan layaknya suami-istri oleh YMM sejak Bulan November Tahun 2023.




    Mawar menceritakan bahwa pelaku YMM yang diketahui merupakan warga RT 009/RW 005 Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang dan berprofesi sebagai petani itu, telah menodainya sebanyak 3 kali dengan cara pelaku mengancamnya menggunakan senjata tajam berupa pisau.




    Mendengar pengakuan Mawar, EGT yang tak terima anak gadisnya diperlakukan seperti itu langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polda NTT, Pada Rabu, (22/05/2024), sekitar Pukul 11.19 WITA, lalu.




    Laporan persetubuhan anak bawah umur ini pun tercatat dengan nomor laporan polisi Nomor : LP/B/147/V/2024/SPKT/POLDA NUSA TENGGARA TIMUR. 




    Namun lantaran tak puas dengan laporan tersebut yang tidak kunjung ada kejelasannya hingga saat ini, maka keluarga korban akhirnya meminta Tim Kuasa Hukum untuk mendatangi Unit PPA Ditreskrimum Polda NTT guna mempertanyakan sejauh mana perkembangan kasus tersebut.




    Sementara itu, penasehat hukum korban, Yusak Langga, S.H., bersama rekannya Yafet Alfons Mau, S.H., saat ditemui awak media di Mapolda NTT, Pada Selasa, (17/09/2024), mengatakan bahwa,




    "Hari ini kami datang untuk bertemu dengan penyidik PPA terkait dengan laporan polisi nomor 147. Dimana kasus ini telah dilaporkan sejak bulan Mei 2024 tetapi belum ada perkembangan sehingga kita ingin menanyakan ke penyidik alasan mengapa kasus ini kok kelihatan berjalan di tempat, tidak ada perkembangan." Beber Yusak Langga




    Masih menurut Advokat yang juga merupakan Ketua DPD P3HI (Perkumpulan Pengacara & Penasehat Hukum Indonesia) Provinsi NTT tersebut bahwa,




    "Kami mohon untuk diberikan informasi terkait dengan perkembangan kasus ini karena sudah sekian bulan, apalagi kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur ini harusnya mendapat atensi. Visum segala macam sudah diambil, gelar perkasa terkesan kayaknya belum juga. Yang berikut pelaku ini masih berkeliaran, oleh karena itu kami minta penyidik Ditreskrimum Polda tentunya lebij proaktif membantu dengan memberikan atensi agar kasus ini secepatnya dapat ditangani secara objektif dan transparan agar masyarakat bisa ikuti. Kalau didiamkan begini terkesan kan ini ada hal yang tentu dipertanyakan oleh semua pihak, terutama bagi orang tua korban dan korban itu sendiri. Kami mohon agar segera diproses dan mendapat atensi dari pada pihak yang berwenang di polda sini selaku pimpinan untuk memproses ini agar sedapat mungkin kasus ini tidak dibiarkan berlarut-larut dan semua orang akan bertanya tentang kinerja dari pihak penyidik." Tandasnya




    Hal senada juga ditambahkan oleh Yafet Alfons Mau, S.H., bahwa, "Terhadap kasus ini kami minta pihak polda dalam hal ini reskrim terkhususnya unit PPA untuk menindaklanjuti kasus ini, karena kasus ini terkesan sudah lama, itu yang pertama. Yang kedua bahwa dalam perjalanannya waktu ada laporan tanding, laporan balik dari terduga pelaku ini, dia lapornya di Polsek Kupang Barat. Untuk itu maka kami datang kesini mempertanyakan sejauh mana tindak lanjut dari kasus ini, karena karena kasus ini sudah dilaporkan dari bulan Mei, tapi sampai detik ini pun SP2HP juga belum ada. Oleh karena itu kami sangat-sangat memohon kepada pihak polda untuk segera memberitahukan kepada kami selaku penerima kuasa, sudah sejauh mana perkembangan dari pada kasus ini." Pungkasnya

    Tags HUKRIMP3HI Provinsi NTTREGIONAL
    Bagikan ini ke

    Komentar

    Trending +

    • Polresta Kupang Kota Sanksi Bripka JTP: Terbukti Langgar Disiplin, Dikenai Demosi dan Ditempatkan di Ruang Khusus
      KUPANG, TEMPONTT.COM- Satuan Profesi dan Pengamanan (Sie Propam) Polresta Kupang Kota resmi menjatuhkan sanksi disiplin kepada Bripka JTP a...
    • Anak Muda Jangan Cuma Pamer Bendera, Tapi Ambil Alih Tiangnya
      Oleh: Etmon Oba TEMPONTT.COM ,-Di Indonesia, satu hal yang paling mengerikan bukanlah korupsi. Bukan juga kemiskinan. Tapi sikap diam dan ma...
    • Gaji dan Pesangon Tak Dibayar, Elson Kondo Siap Gugat PT. ISS Unilever
        Kota Kupang - TEMPONTT.COM ,- Nasib piluh harus dialami Elson Kondo (46), Warga Kelurahan Oepura RT 008/RW 003, Kecamatan Maulafa, Kota Ku...
    • Mengabdi 12 Tahun Tak Dapat Rekomendasi Tes PPPK, Malah Rektor Beri Pada Istri Dekan yang Bukan Pegawai IAKN Kupang
      Kupang-TEMPONTT.COM ,-Demi Istri Dekan di salah satu Fakultas di Institut Agama Kristen Negeri Kupang, Rektor IAKN Kupang Dr. I Made Suardan...
    • Ace Hasan Syadzily : Indonesia Mendapat Tambahan Kuota Haji
      Jakarta - Anggota Pansus Angket Haji DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa semula Indonesia hanya mendapatkan 221 ribu kuota haji. Namu...
    • Keluarga Lassa Polisikan Oknum pemalsuan Dokumen kepemilikan Tanah warisan Keluarga Lassa di Fatukoa
      KUPANG, TEMPONTT.COM – Yunus Lassa, selaku  Ahli waris keluarga Lassa asal Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, melaporkan du...
    • George Hadjoh-Ewalde Taek Kaya Visi Misi dan Program Kerja Menuju Kesejahteraan Kota Kupang
      Kota Kupang - Dalam Pilkada Kota Kupang 2024, Pasangan Calon Walikota Kupang dan Wakil Walikota Kupang, George M. Hadjoh dan Theodora Ewald...
    • Pemred Deteksintt.com, Fiand Selan Surati Kapolda NTT Melalui Propam Usut Dugaan Oknum Polisi Terlibat Judi
      KUPANG,TEMPONTT COM - Pemimpin Redaksi media online Deteksintt.com, Fiand Selan, melayangkan surat terbuka kepada Kepala Kepolisian Daerah ...
    • Seluruh Elemen Masyarakat Diajak Jaga Kamtibmas di Kabupaten Alor
        Alor-TEMPONTT — Lurah Nusa Kenari, Bobi Kilaka, mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Alor untuk meningkatkan peran aktif dalam...
    • Dosen Kimia FKIP Undana Ajak Guru di Malaka Kembangkan pembelajaran Diferensiasi
      Kupang-TEMPONTT.COM ,—Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di daerah, dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universit...
    + Indeks Berita

    Link Bawah

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik
    • Kontak Kami
    • Info Iklan
    Copyright © TEMPO NTT

    TerPopuler