Kepala Desa Ekateta Diduga Mabuk hingga Buat Ricuh Di kantor Desa
✕

NEWS

  • REGIONAL
  • Headline
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • PEMERINTAH
  • BILATERAL
  • IKIF
  • NASIONAL
  • OPINI
  • TNI-POLRI
  • Asten A. Bait
  • PENDIDIKAN
  • SERBA-SERBI
  • MILITER
  • Pilkada 2024
  • Pemdes Kuimasi
  • Desa Kuimasi
  • EKONOMI
  • Ewalde Taek
  • George Hadjoh
  • Gubernur DIY
  • INTERNASIONAL
  • Kapolri
  • Ketum Ikif
  • Mahasiswa KBPM UKAW 2024
  • PPS Desa Oelnasi
  • Paket Siaga
  • Pemprov DIY
  • Pilgub NTT 2024
  • Pleno Terbuka
  • Prabowo Subianto
  • Presiden Jokowi
  • Rusman Saleh
  • SMAN 2 Kupang Tengah
  • SPK
  • TNI AD
  • UMKM
TEMPO NTT

Breaking News

Link Menu Atas

    • News
    • Bisnis
    • Superskor
    • Sport
    • Seleb
    • Lifestyle
    • Travel
    • Otomotif
    • Techno
    • Kesehatan
    • Populer
    • Beli Tribunnexs
    HOME › BILATERAL › FATULEU › KECAMATAN › KEPALA DESA EKATETA

    Kepala Desa Ekateta Diduga Mabuk hingga Buat Ricuh Di kantor Desa

    Sabtu, 12 Oktober 2024, 10:31:00 AM

    Baca Juga :

     


    Kupang-Tempontt.com,-Kepala desa Ekateta, kecamatan Fatuleu kabupaten Kupang provinsi nusa tenggara timur NTT, Yoris Mamo diduga hanya urus Mabok dan tidak mengurus kepentingan masyarakat desa. Bahkan membuat ricuh saat pendistribusian bantuan sosial Bansos kepada warga Ekateta.

    Hal ini disampaikan Edison Niuflapu selaku badan perwakilan desa BPD Ekateta setalah kejadian memprihatikan yang melibatkan petugas pendistribusian dari pos Camplong untuk distribusi bantuan sosial, kepada masyarakat desa Ekateta, jumat 11 Oktober 2024.

    Dijelaskan Edison, petugas pendistribusian bansos dari pos Camplong sudah berada di lokasi sejak jam 10.00 WITA namun kepala desa masih urus mabuk di rumah warga yang berdekatan dengan kantor desa.

    Setelah mabuk kepala desa datang ke kantor desa lalu marah kepada petugas yang sudah ada. Sebab ada upaya petugas untuk menggantikan mama masyarakat yang tidak berada di desa tersebut dengan warga yang ada sesuai dengan petunjuk teknis ( juknis). Namun kepala desa tersebut masuk ke ruangan dalam keadaan mabuk dan melarang agar tidak perlu ada pengisian formulir namun lansung dibagikan sehingga menyebabkan pertengkaran antara kepala desa dan petugas pendistribusian.

    Dikatakan Edison bahwa alasan mengisi formulir agar mempermudah pertanggungjawaban namun tidak diindahkan oleh kepala desa Ekateta.

    Lebih jauh Edison mengatakan kepala desa saat itu dalam keadaan mabuk lalu masuk ke kantor desa dan Bersi tegang dengan petugas desa dan RT/RW yang saat itu sedang melayani masyarakat dalam distribusi bansos yang dibuktikan dengan rekaman vidio berdurasi 4 menit 22 detik.

    Dalam rekaman vidio tersebut, Edison sebagai BPD setempat mengatakan para petugas tidak boleh dimara dengan berupaya untuk menenangkan kepala desa, namun tidak didengar oleh kepala desa yang diduga telah dikuasai oleh minuman keras.

    Usai mara-mara dijelaskan Edison yang saat itu berada di lokasi kejadian, bahwa kepala desa kembali ke rumah warga untuk lanjutkan mabuk. Sekitar pukul 16.00 WITA kepala desa kembali ke kantor desa untuk memarahi petugas pendistribusian dan RT/ RW yang masih berada di lokasi kantor desa.

    Saat itu warga desa Ekateta penerimaan bansos sudah membubarkan diri karena semuanya sudah selesai distribusi yang belum hanyalah warga yang belum mendapatkan informasi. Sehingga BPD desa Ekateta mengatakan yang harus disalahkan bukan petugas pendistribusian namun pemerintah desa karena tidak memberikan informasi secara menyeluruh.

    “Saya bilang kita tidak boleh mara petugas karena informasi undangan dari pemerintah itu yang tidak jelas jadi masyarakat tidak datang lagi masa petugas mau duduk tunggu sampai kapan untuk layani,”ucapnya kepada media melalui via telepon.

    Mirisnya kepala desa yang diduga dalam keadaan mabuk tersebut, meminta untuk petugas tetap melayani sedangkan waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WITA .

    Edison mengatakan petugas pendistribusian 3 orang yang diutus dari pos camplong tidak makan tidak minum sejak jam 10.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA di kantor desa Ekateta.

    Dikatakan lebih lanjut bahwa tidak ada upaya untuk penyelesaian secara baik-baik karena kepala desa saat-saat itu terbawa emosional dan dikuasai oleh minuman keras.

    ‘Kita mau selesaikan bagaimna, masyarakat sudah tidak ada, karena sudah sore, na bapak desa dia ngamuk terus-ngamuk terus,”tutur Edison

    Sikap arogansi dari kepala desa Ekateta tersebut mengundang reaksi dari salah satu RT yang ada di lokasi, RT tersebut meminta agar kepala desa tidak memarahi petugas namun memahami RT dan RW sebagai perpanjangan tangan pemerintah desa.

    “Bapak kita tidak boleh mara petugas, kalau bapak marah kami RT/RW itu jelas karena mungkin kami tidak sempat sampaikan dimasyarakat sehingga hari ini tidak hadir semua,” tutur BPD meniru ucapan RT.

    Sebagai masyarakat desa yang dipercayakan menjadi BPD desa Ekateta merasa kesal dengan sikap kepala desa yang tidak melayani masyarakat dengan baik.

    Dikatakan tingkah laku kepala desa seperti itu bukanlah hal baru. Namun sudah berulang kali.

    “Bertahun-tahun bapak desa ini hanya urus mabuk, jarang urus masyarakat desa,”ujarnya.

    BPD mengungkap selama ini kepala desa Ekateta Yoris Mamo lebih banyak meluangkan waktu untuk mabuk dari pada mengurusi persoalan masyarakat desa.

    Edison selaku BPD desa Ekateta  mengatakan, sudah melaporkan secara lisan melalui WhatsApp kepada camat Fatuleu, Hendra Moy namun sampai saat ini belum ada informasi terkait persoalan tersebut.

    Sampai berita ini diturunkan kepala desa Ekateta dan camat Fatuleu belum merespon konfirmasi dari tim media ini.

     
    Redaksi/AB
    Tags BILATERALFATULEUKECAMATANKEPALA DESA EKATETA
    Bagikan ini ke

    Komentar

    Trending +

    • Seluruh Elemen Masyarakat Diajak Jaga Kamtibmas di Kabupaten Alor
        Alor-TEMPONTT — Lurah Nusa Kenari, Bobi Kilaka, mengajak seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Alor untuk meningkatkan peran aktif dalam...
    • Ratusan Warga Eks Tim-Tim Datangi Kantor Gubernur NTT: Tolak Relokasi ke Burung Unta, Desak Kepastian Hak Atas Tanah
      KUPANG-TEMPONTT.COM ,-Ratusan warga eks Timor-Timur yang telah bermukim di wilayah Naibonat, Kabupaten Kupang, mendatangi Kantor Gubernur NT...
    • Surat Terbuka Friets Jermias Jes Dami Kepada Presiden RI Prabowo Subianto
        KOTA Kupang-TEMPONTT.Com, - Salam Hormat, Sebelumnya saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas inisiatif saya secara pribadi untuk menu...
    • Turnamen Futsal dan Voli Desa Oelnasi Cup II Resmi Dibuka Oleh Kepala Desa Oelnasi
      Kepala Desa Oelnasi dan Para tamu undangan Kupang Tempontt.com- Turnamen Futsal dan Voli Desa Oelnasi Cup ll Resmi dibuka oleh Kepala desa ...
    • Diskusi IKIF; Mengenal IKIF Secara Garis Besar
      Kupang,Tempontt.com ,-Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu(IKIF) Gelar Diskusi Konstitusi, yang dipandu oleh Risel Boifala(moderator) dan Asten B...
    • Dosen dan Mahasiswa Undana Gelar Pengabdian kepada Masyarakat Melalui Pelatihan Pembelajaran Kimia Berbasis Kearifan Lokal Malaka
        Kupang-TEMPONTT.COM ,-Dalam semangat memperkuat pelaksanaan Merdeka Belajar dan pelestarian budaya lokal, tim dosen dan mahasiswa dari pro...
    • Dessy Uly Lulusan Terbaik STIKOM Artha Buana Kupang; Berorganisasi dan Bekerja Bukan Penghalang Menjadi Wisudawan terbaik
      KUPANG -TEMPONTT.COM, -Dessy Setriani Kale Uly, mahasiswi lulusan terbaik yang dinobatkan pada wisuda ke-IX program sarjana, STIKOM Artha Bu...
    • Dosen Kimia FKIP Undana Ajak Guru di Malaka Kembangkan pembelajaran Diferensiasi
      Kupang-TEMPONTT.COM ,—Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di daerah, dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universit...
    • Himarasi dan Ikif Sukses Gelar Ibadah Pendalaman Alkitab Lintas Organisasi
      HIMARASI dan IKIF Gelar PA Lintas Organisasi KUPANG - TEMPONTT.COM  - Himpunan Mahasiswa Amarasi (HIMARASI) dan Ikatan Kaum Intelektual Fatu...
    • Dibalik Kemacetan Dana Bantuan Rumah tidak layak huni, warga Desa tango Molas Menderita
      BORONG-TEMPONTT COM, -Warga Desa tango molas ,kec. Lamba Leda Timur, kab.Manggarai Timur, pertanykan kemacetan Dana bantuan rumah tak layak ...
    + Indeks Berita

    Link Bawah

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Disclaimer
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik
    • Kontak Kami
    • Info Iklan
    Copyright © TEMPO NTT

    TerPopuler